Friday, November 8, 2013

Resensi Waktu Aku Sama Mikha

TUGAS RESENSI


Judul buku       : Waktu Aku Sama Mika
Pengarang       : Indi
Penerbit          : Homerian Pustaka
Kota terbit       : Yogyakarta
Tebal buku      : 145 halaman
Kertas              : HVS 70 gram
Tahun terbit    : Cetakan ke III Maret 2010
Sinopsis           :

Waktu Aku Sama Mika

            Novel ini menceritakan tentang curahan hati seorang gadis berusia 15 tahun bernama Indi. Dia tidak seperti remaja pada umumnya dikarenakan ia memiliki kelainan cacat tulang belakang dan harus memakai penyangga punggung dan itu membuatnya merasa sulit menemukan teman – teman seusianya yang mau menerima keadannya. Keadaan Indi yang seperti inilah yang membuatnya tumbuh menjadi remaja yang pasif, tidak percaya diri, polos, dan merasa tidak mempunyai kelebihan apa-apa. Kisahnya pun dimulai semenjak ia berpacaran dengan Mika cowok berusia 22 tahun.
            Suatu ketika, dengan terpaksa Indi mengikuti orang tuanya. Indi diajak berkunjung ke rumah Paman Indi di Bandung. Di sana dia menjumpai seorang pemuda aneh. Kurus, badan bertato, berlesung pipit satu, dan selalu tersenyum padanya. Pembawaan pemuda itulah yang membuat indi semakin tertarik padanya. Saat itu tibalah waktu mereka untuk berkenalan. Lelaki itu menyebut dirinya Mika. Tidak ada pertanyaan apapun. Tidak ada basa basi yang mereka ucapkan. Namun saat itu yang menarik perhatian Indi adalah sandal jepit Mika yang berbeda. Satu berwarna hijau sedangkan yang satunya warna kuning.
            Indi menganggap Mika sebagai malaikat baginya. Saat Mika meminta Indi untuk menjadi pacarnya, ia langsung berkata YA padahal Indi tak tahu mengapa. Mungkin karena Indi adalah gadis yang polos. Dengan Mika, Indi tak perlu berpura-pura. Tak perlu malu. Di hari pertama mereka pacaran itu, Mika bilang sama Indi bahwa ia mengidap penyakit AIDS. Tak ada pertanyaan apapun. Bahkan tak ada komentar yang terucap dari mulut Indi. Menurutnya tak adil jika ia menanyakan lebih detail tentang AIDS sedangkan Mika tak pernah menanyakan mengapa ia memakai penyangga punggung.

Mika mengubah Indi perlahan-lahan. Dari gadis pemalu menjadi gadis yang berani. Bahkan kakak kelasnya yang melarang Indi untuk menggunakan toliet karena dia takut tertular AIDS ia lawan. Bahkan omongan Gerry yang menjelek-jelekan Mika ia bantah. Sejak kenal Mika Indi merasa hidupnya berubah menjadi lebih optimis dan semangat. Indi menganggap Mika sebagai pahlawannya. Berkat Mikapun indi dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah ia lakukan dikarenakan keterbatasan fisik. Mika mengenalkan teman – temannya kepada Indi, tapi cukup sulit bagi Indi untuk memulainya. Namun berkat dukungan dari Mika, Indi mampu melakukannya. Orangtua Indi tahu kalau Ia berpacaran dengan Mika, mereka tidak suka dan menganggap AIDS itu salah besar. Tapi Indi menganggap orangtuanyalah yang salah karena tidak bisa memberikan alasan yang masuk akal, karena melarang berpacaran dengan Mika.
            Suatu hari Indi menyadari bahwa ia semakin kuat, namun Mika semakin lemah. Keadaan ini membuatnya tidak senang karena Mika adalah pahlawannya yang seharusnya lebih kuat. Indi semakin benci dan marah dengan keadaan itu karena kini Mika terbaring ditempat tidur dan Mika bilang pada Indi, dia tak boleh jadi pacarnya karena Mika mau pergi jauh dan Indi tak boleh ikut. Kemarahan dan rasa benci Indipun semakin besar karena ia tahu tak mungkin jika Mika bisa pergi dalam kondisinya.
Malam itu. Indi sedang menemani Mika menonton Home Alone 2. Indi bahagia melihat Mika bernyanyi kecil sambil sesekali tertawa melihat tokoh di film ketika membuat kekacauan. Nafas Mikapun naik turun ketika tertawa. Tetapi semakin lama suara Mika semakin hilang. Indi merasa aneh. Dia lalu menatap Mika. Barulah ia sadar, Mika sudah pergi untuk selama-lamanya, tepat tiga puluh menit sebelum film berakhir. Indi melanjutkan melihat film dengan mata kosong sampai film berakhir. Mama Mika sendiri yang memergoki kematian Mika, sementara Indi hanya diam tanpa meneteskan air mata di pojok ruangan. Indipun tak menyadari jika ia digendong ayahnya pulang. Dibalik kesedihannya, Indi tahu bahwa Mika sudah membuatnya kuat untuk melawan penyakit yang dideritanya dan mengajarkannya tentang cinta tanpa syarat.
            Dua tahun berlalu kini Indi bebas dari penyangganya, dia sembuh. Indi juga menjadi relawan yayasan AIDS di tahun 2006. Walaupun Mika sudah berada di surga. Dia meninggalkan malaikat – malaikat untuk melindungi Indi yaitu teman – teman Mika agar Indi tidak sendirian.  Mika akan selalu menjadi pahlawan buat Indi. Meskipun kini ia sudah menyerahkan hatinya untuk Ray, namun sosok Mika tidak akan tergantikan oleh siapapun. Selalu ada ruang kosong dihati Indi untuk Mika.” Sisakan satu tempat untukku di sana, Mika. Sampai jumpa di surga!”.




·         Kelebihan :
·         Dengan gaya bahasa yang sederhana, bahkan cenderung singkat, menjadikan tiap bagian ceritanya begitu menyentuh hati pembaca.
·         Kata kata yang digunakan sangat bernyawa.
·         Mempunyai pesan moral positif, di antaranya: jangan merasa rendah diri dengan kekurangan diri kita tetapi temukan dan kembangkan potensi dirimu.
·         Kedalaman masing-masing tokoh sangat terlihat.
·         Novel yang dikemas seperti diary membuat si pembaca lebih tertarik.

·         Kekurangan :
·         Plot cerita tidak jelas.




·         Harapan dan saran resentator
Harapan saya, semoga setelah membaca novel Waktu Aku Sama Mika ini, semua dapat termotivasi agar menjadi orang yang lebih baik.
Saran buat kalian semua yang belum membaca novel ini, cobalah baca maka kalian semua akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Buku adalah jendela dunia, itu benar sekali. Dengan membaca novel ini, kita bisa mengetahui tentang penyakit HIV/AIDS.

·                     Kesimpulan
Novel ini tidak saja menceritakan kehidupan percintaan seperti novel-novel tentang cinta yang lain, tapi novel ini mengenalkan bagaimana percintaan tanpa syarat yang sebanar-benarnya. Novel ini memang sangat bagus isi ceritanya, tidak hanya menggambarkan kehidupan seseorang yang sangat sederhana, tetapi juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnua hidup meskipun dalam kondisi yang tidak sempurna. Seperti yang sudah saya katakan tadi sebelumnya. Mengajarkan kita betapa susahnya perjuangan seseorang dalam melawan penyakit yang diderita.




2 comments:

  1. bagus blog nya aq juga suka buku ini makasih y buat resensinya tpi beberapa ada bagian yang hilang, ketika indi dan mika berlomba lari bersama teman temannya disekolah, makasih y

    ReplyDelete